Oleh: KH. EMBAY MULYA SYARIEF
Jamaah sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah Swt :
Tiada kata yang patut kita ucapkan selain bersyukur kehadirat Allah swt yang senantiasa melimpahkan berbagai nikmat dan saat ini kita berada dihari agung yang dimuliakan oleh Allah Robbul Alamin. Allah tinggikan, tampakkan ke agungan Nya dan Allah sebarkan melalui lisan-lisan manusia tentang kedudukan Nya. Dia menamakan hari ini
adalah hari Hajji Akbar. Karena pada hari ini jamaah haji dari seluruh dunia berkumpul dan telah selesai menunaikan sebagian besar rangkaian ibadah Haji.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Jamaah Ied rohimakumullah.
Lebih dari 1400 tahun yang lalu, di hari yang sama di padang Arafah Nabi berkhutbah terahir kali yang dikenal dengan Khutbah Wada / Hajji wada (khutbah Haji perpisahan) tepatnya pada tahun ke 10 Hijriyah 632 M. Khutbah terakhir ini menjadi wasiat dan nasehat terakhir yang diberikan oleh Nabi SAW kepada ummatnya sebelum beliau
wafat.
Rosul SAW menyampaikan pesan-pesan penting yang sangat relevan hingga saat ini bahkan sampai akhir kehidupan nanti. Pesan-pesan tersebut mencakup nilai-nilai Agama, persaudaraan sesama manusia, anak bangsa, keadilan sosial dan kejujuran.
Beliau menyampaikan betapa pentingnya menjaga hubungan dengan Allah dan menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, beliau juga menekankan pentingnya saling tolong menolong, menjauhi segala bentuk perpecahan serta harus menjaga persatuan dan kesatuan Umat.
Dalam pesan keadilan sosial Beliau menegaskan bahwa semua manusia sama, tanpa memandang ras, suku, atau status sosial, mereka adalah setara di hadapan Allah swt. Tidak ada kelebihan atau keunggulan seseorang kecuali dalam kebaikan dan ketaqwaan.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Sabda Rosul SAW :
Wahai manusia, Tuhan kalian Esa, Ayah kalian satu, kalian dari Adam dan Adam dari tanah. Tidak ada kelebihan atas orang Arab terhadap non Arab, tidak ada kelebihan atas non Arab terhadap orang Arab. Tidak ada kelebihan atas orang yang berkulit putih/merah terhadap orang berkulit hitam. Tidak ada kelebihan atas orang berkulit hitam terhadap orang berkulit putih/merah. Kecuali dengan taqwanya.
Hadits ini sesuai dengan ayat Al Qur’an surat al Hujurat ayat 13 yang artinya :
Wahai manusia sesungguhnya kamu diciptakan dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa serta bersuku suku supaya kamu saling berbuat baik. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah yang paling taqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha mengenal.
Pesan dari Al Qur’an dan Hadits Nabi tersebut adalah persaudaraan Universal yang menafikan perbedaan di antara sesama manusia.
Di mata Allah perbedaan ada hanya karena taqwanya. Suatu pesan yang sesuai dengan kondisi bangsa kita yang majemuk, tidak ada kelebihan antara suku Jawa dengan suku Sunda, suku Dayak dengan suku Madura, suku Melayu, Batak, Ambon, Bugis, Banjar dan sebagainya.
Persaudaraan universal juga melampaui batas batas Agama, artinya umat manusia tetap bersaudara meskipun menganut Agama yang berbeda. Karena itu tolong menolong antar sesama yg sudah berskar di Tanah Air harus tetap tertanam di dalam Qolbu.
Hal ini sangat sejalan dengan khutbah Rosul SAW bahwa umat manusia adalah
satu, yakni sama2 keturunan Adam satu2 nya manusia yg Allah ciptakan tanpa ayah /ibu, satu-satunya manusia yang tidak memiliki mertua.
Selain persaudaraan universal, khutbah Rosul SAW mengandung pesan adanya penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia, hak-hak kaum perempuan sebagai mana dalam kutipan wada’ beliau :
Wahai manusia, sesungguhnya darah, harta kalian, kehormatan kalian sama sucinya seperti hari ini, pada bulan ini di Negeri ini. Sesungguhnya kaum Mukmin itu bersaudara. Tidak boleh ditumpahkan darahnya, tidak boleh diambil hartanya, dan tidak boleh dicemarkan kehormatannya, dengan demikian kalian tidak menganiaya dan tidak teraniaya. Berikanlah kepada para perempuan pendidikan yang baik, karena mereka adalah mitra-mitra kalian.
Mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka, kalian telah mengambil mereka dengan kalimat Allah. Oleh karena itu, takutlah kalian kepada Allah dalam hal perempuan itu hendaklah kalian memberikan pembelajaran yg baik kepada mereka.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Dalam penutup khutbahnya, Rosul SAW mengajak umatnya untuk merefleksikan pesan-pesan tersebut serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Beliau berpesan agar Umat nya tetap berpegang teguh pada AlQur’an dan Sunnah, yang sabdanya :
Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selamanya jika berpegang kepada keduanya yaitu Kitabullah dan Sunnah Rosul nya. (HR. Malik, Al Hakim, Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm) .
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Khutbah terakhir Rosul SAW menjadi warisan berharga bagi umat Islam di seluruh Dunia.
Mari kita teladani dan terapkan pesan-pesan tersebut sehingga kita menjadi umat yang taqwa, saling mendukung dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang Islami.
Setelah menyampaikan khutbah perpisahan, Beliau turun dari untanya yg bernama Al Qashwa, menuju suatu tempat yang bernama Sakhrat, disana disampaikannya ayat Al-Qur’an surah Al Maidah ayat 3 yg baru saja diwahyukan Allah untuk terakhir kali sebagai penutup Risalah kenabian :
Pada hari ini telah aku sempurna bagimu Agamamu dan aku lengkapkan untukmu Nikmat Ku, dan aku ridhoi bagimu Islam sebagai agamamu.
Wahyu penutup diatas disampaikan oleh Rosul SAW, disimak oleh para sahabat dengan perasaan haru, Abubakar Asshidiq terisak menangis berderai air mata.
Para sahabat menangkap isyarat bahwa Rosul SAW yg sangat dicintai dan mencintai umatnya tak lama lagi akan meninggalkan mereka untuk se lama-lama nya.
Benar sekali, delapan puluh satu hari kemudian MUHAMMAD SAW pulang ke rahmatullah pada tgl 12 Robi’ul awwal th ke 11 Hijriah ( 632 M ) dalam usia 63 tahun di Madinah Al Munawwarah kota Nabi nan penuh cahaya.***