DRONENEWS.ID-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bina Bangsa (UNIBA), Kota Serang, Banten, menggelar Coaching Clinic: Penulisan Artikel Ilmiah dan Publikasi di aula kampus, Kamis (20/6/2024). Kegiatan ini diikuti oleh para dosen FKIP UNIBA untuk memperdalam wawasan kepenulisan.
Dalam pelatihan ini para peserta dibekali ilmu menulis artikel ilmiah dan publikasi dari para narasumber yang berkompeten di antaranya adalah Dr. Yuda Syahputra., M.Pd dari Universitas Indraprasta PGRI . Acara turut dihadiri Wakil Rektor I Uniba Prof. Bambang Dwi Suseno, M.M dan Kepala Biro Pengembangan Pendidikan Dr. Ir. Bambang Herawan Hayadi, S.Kom., M.Kom.
Dalam sambutannya, Prof Bambang mengatakan bahwa dosen sebagai pendidik memainkan peran yang sangat penting dalam membantu para mahasiswa terutama dalam membimbing mereka menyelesaikan skripsi.
“Dosen harus memiliki kemampuan untuk menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah sesuai dengan standar SINTA. Namun, banyak dosen menghadapi masalah dalam proses ini, seperti tidak memahami standar penulisan ilmiah, cara mengubah skripsi menjadi artikel ilmiah, dan strategi publikasi yang efektif,” tuturnya.
Prof. Bambang menilai kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan dan pendampingan intensif kepada dosen dalam beberapa aspek. Di antaranya untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai standar penulisan karya ilmiah dan ublikasi.
Para peserta dilatih untuk menguasai struktur penulisan, pengumpulan dan analisis data, hingga cara menyusun naskah yang sesuai dengan standar jurnal berkualitas.
Sementara Yuda Syahputra menyatakan, coaching clinic diharapkan menjadi pijakan bagi dosen untuk terus konsisten dalam menulis artikel ilmiah.” Terlepas dari kewajiban menulis karya ilmiah, dosen juga terus produktif dalam menghasilkan karya ilmiah baru,” tegasnya.
Kata dia, menulis artikel ilmiah sudah menjadi bagian dari dunia akademisi. Sekarang lebih penting untuk menerbitkan karya ilmiah di jurnal-jurnal ilmiah nasional maupun internasional. Perlombaan untuk lisensi seperti Scopus jelas sangat ketat. Hal ini berarti bahwa baik mahasiswa maupun dosen harus benar-benar memperhatikan detail penelitian yang ditulis.
Sedangkan Bambang H Hayadi mengatakan bahwa publikasi ilmiah sangat penting bagi seorang peneliti atau akademisi karena mereka memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan,
Mereka juga memiliki kemampuan untuk berbagi pemikiran, data, dan informasi ilmiah. Publikasi ilmiah juga berfungsi sebagai gudang dan melindungi temuan ilmiah, kompetensi, dan profesionalisme individu atau lembaga.
“Kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah menunjukkan produktivitas dan daya saing peneliti, lembaga, bahkan bangsa dalam dunia ilmiah yang semakin berkembang,” katanya.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah di perguruan tinggi tetapi juga akan menumbuhkan budaya menulis dan publikasi ilmiah antara dosen dan mahasiswa.
“Pada akhirnya, ini akan meningkatkan sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam penelitian dan publikasi ilmiah, yang akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan reputasi akademik institusi,” pungkas Bambang Herawan Hayadi.***