DRONENEWS.ID-Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap bertempur untuk memerangi keramik impor yang belakangan muncul.
Hal itu penting agar membanjirnya keramik impor di Indonesia tidak mengganggu produk keramik Tanah Air.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pihaknya sudah menyita kisaran 4.565.598 pieces keramik di Surabaya.
“Keramik itu berasal dari China yang nilainya sekitar Rp80 miliar,” kata Menteri Pedagangan Zulkifli Hasan di sela dialog interaktif bersama para pelaku UMKM di Kabupaten Purwakarta, Jabar, Jumat, dikutip dronenews dari laman Antaranews, Minggu 23 Juni 2023.
Jutaan keramik impor dari China akan dimusnahkan lantaran tidak memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) SNI.
“Keramik-keramik itu disita dan akan dimusnahkan, karena (barang seperti itu) yang menghancurkan industri keramik dalam negeri,” katanya.
Belajar dari kasus di atas maka Kemendag segera menerapkan terhadap barang-barang keramik impor, baik itu keramik untuk rumah maupun jenis keramik lainnya.
“Kita akan kasih tarif. Jadi nanti dikenai pajak yang tinggi untuk barang impor. Harus berstandar SNI, kemudian pajaknya tinggi,” kata Mendag.
Hal tersebut akan ditetapkan untuk melindungi produk keramik dalam negeri.
Sementara untuk menjawab keluhan perajin keramik di Purwakarta, Mendag berharap agar ke depan dukungan kepada perajin keramik bisa lebih baik dalam hal pemenuhan bahan baku seperti kayu bakar dan tanah.
Dalam kunjungannya ke Purwakarta, Mendag Zulkifli Hasan mendatangi Galeri Menong yang merupakan sentra oleh-oleh dan kerajinan khas Purwakarta. Di Galeri Menong, Mendag melakukan dialog interaktif dengan puluhan pelaku UMKM.
Usai berdialog dengan para pelaku UMKM, Mendag kemudian menghadiri kegiatan pelepasan ekspor produk baja, nexalume, nexium, dan nexcolor sebanyak 8 kontainer milik PT Tata Metal Lestari.
Produk perusahaan yang berlokasi di Purwakarta itu diekspor ke sejumlah negara seperti ke Australia, Kanada, dan Puerto Riko.***