DRONENEWS.ID, Serang – Anggota Komisi X DPR RI, Furtasan Ali Yusuf, menegaskan pentingnya pemerataan mutu pendidikan agar tidak ada kesenjangan kualitas antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Furtasan menjelaskan, dari data statistik Provinsi Banten masih banyak anak sekolah yang masih tamatan SMP. Pendidikan yang merata bukan hanya soal akses, tetapi juga harus memastikan kualitas dan keberlanjutan proses belajar.
“Pemerataan mutu pendidikan berarti setiap anak, di mana pun berada, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dengan fasilitas, tenaga pengajar, dan kurikulum yang berkualitas. Hal ini merupakan kunci untuk membangun SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Politisi asal Banten dari fraksi NasDem ini menekankan bahwa kesenjangan mutu sering terjadi karena distribusi guru, sarana prasarana, serta kesempatan pelatihan yang tidak merata.
Untuk itu, ia mendorong adanya sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam merumuskan dan menjalankan kebijakan pendidikan. Supaya tidak ada lagi siswa yang putus sekolah hanya karena faktor ekonomi yang kurang mampu.
“Saya sebagai anggota komisi x terjun ke lapangan sudah meyalurkan PIP kepada 23.000 siswa SD, SMP dan SMA dengan nilai kurang lebih 16 Milyar untuk mendorong siswa yang tidak mampu agar terus bersekolah”, ungkapnya.
Selain membuat regulasi, pemerintah juga harus memastikan pelaksanaannya di lapangan, terutama di daerah tertinggal yang kekurangan dalam tenaga pendidik, perbaikan infrastruktur pendidikan, serta pengembangan kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Selain itu, pendidikan harus berkelanjutan. Bukan hanya memikirkan kebutuhan hari ini, tetapi juga menjawab tantangan masa depan. Kita memerlukan strategi yang menggabungkan inovasi teknologi, pendidikan karakter, dan keterampilan,” tambahnya.
Ia mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha, hingga masyarakat, untuk bergandeng tangan membangun ekosistem pendidikan yang merata, berkualitas, dan berkelanjutan.
Menurutnya, pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan sinergi antara pemerintah, guru, orang tua, dan peserta didik.
Dengan komitmen tersebut, ia berharap visi pendidikan merata, berkualitas, dan berkelanjutan dapat terwujud sehingga tidak ada lagi wilayah yang tertinggal dalam mencetak generasi unggul bangsa.***