DRONENEWS.ID, Serang – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong pemanfaatan media sosial secara optimal melalui teknik pembuatan konten yang efektif dan kreatif pada hari Sabtu, (16/8/2025).
Dalam kegiatan berbagi pengetahuan yang digelar baru-baru ini, BRIN menekankan pentingnya strategi komunikasi digital untuk mendukung diseminasi informasi riset, inovasi, dan pengembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas.
Acara yang dibuka oleh Anggota Komisi X DPR RI dan dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan, dosen, mahasiswa dan pegiat media sosial.
Dalam pembukaannya, Furtasan Ali Yusuf menekankan pentingnya peran media sosial di era digital saat ini.
“Harapannya adalah kegiatan ini terlaksana, semua bisa membuat konten yang baik dalam rangka meningkatkan kemampuan kita bermedsos yang baik dan tidak asal-asalan”.
Ia menjelaskan, Media sosial bukan hanya sekadar sarana hiburan, tetapi juga platform yang sangat kuat untuk berinteraksi dan menyebarkan informasi positif.
Oleh karena itu, ia merasa perlu untuk membagikan ilmu dan pengalaman praktis agar masyarakat bisa lebih produktif dan kreatif.
Dalam pemaparannya, narasumber dari BRIN Ikbal menjelaskan bahwa pembuatan konten media sosial harus memperhatikan tiga aspek utama, yaitu pesan yang jelas, visual yang menarik, dan konsistensi penyampaian.
“Pesan yang disampaikan harus sederhana, informatif dan sesuai fakta dilapangan, agar pesan yang diterima oleh audiens mudah dipahami”, tegasnya.
Selain itu, pemilihan format konten menjadi kunci penting. Video pendek, infografis, dan foto dengan caption singkat lebih mudah menarik perhatian pengguna media sosial dibanding teks panjang.
“Konten harus relevan dengan isu terkini, disajikan secara kreatif, serta mampu memancing interaksi dari pengguna,” ujar Ikbal.
Acara yang berlangsung interaktif ini ditutup dengan sesi tanya jawab, dimana para peserta antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar tantangan dalam mengelola media sosial.
Melalui upaya ini, BRIN berharap para peneliti, akademisi, maupun praktisi komunikasi dapat lebih mahir menggunakan media sosial sebagai sarana edukasi publik.
Dengan konten yang menarik, informasi riset tidak hanya berhenti di ruang akademik, tetapi juga dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat.***